LINCAH, ramah dan dinamis. Itu kesan pertama jika melihat
sosok pria satu ini. Dia adalah Ance
Selian, yang saat ini diusung Partai Demokrat,Partai PKPI dan Partai PKB
menjadi calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) priode 2018-2023.
Ance Selian akan mendampingi Calon Gubsu Jopinus Ramli
(JR) Saragih, di Pilgubsu 2018. JR Saragih sendiri, saat ini adalah Ketua DPD
Partai Demokrat Sumut dan Bupati Simalungun.
Dibandingkan dengan calon-calon
lainnya yang akan bertarung di Pilgubsu 2018, sosok Ance Selian, memiliki
karakter sangat berbeda. Dia tidak glamour, tidak heboh. Tampil sederhana dan
cenderung tanpa akting sebagai calon pejabat.
Ance Selian adalah politisi yang berasal dari kalangan santri.
Sejak kecil dia menghabiskan masa sekolah di pesantren. Dia dibesarkan dan
aktif bersama Nahdatul Ulama.
Dia mantan anggota DPRD Sumut
priode 2009-2014. Kini Ance Selian
adalah Ketua DPW PKB Sumut. Karir politiknya pun, murni di PKB. Dia konsisten di
PKB dan tak pernah tergiur untuk hijrah ke partai lain.
Ance Selian lahir di Gunung Tua,
Kabupaten Padang Lawas (Palas) pada 1
Maret 1964. Dia anak ke lima dari tujuh bersaudara, empat perempuan dan tiga
laki-laki. Anak dari pasangan Jasobandingon Siregar dan Munti Harahap.
Ayahnya, adalah pensiunan Tentara, sedangkan
ibunya adalah ibu rumah tangga yang
sehari-hari juga sebagai petani.
Dia tak tahu mengapa namanya ditabalkan menjadi
Ance. Tidak pula pernah dijelaskan kepadanya, apa makna dari nama itu. Tidak
juga paham mengapa marga Siregar tidak dicantumkan dalam namanya, sebagaimana
lajimnya orang-orang Batak yang memiliki marga Siregar.
Dari dahoeloe, Ance Selian tak
terlalu pusing soal itu. Dia yakin, nama
yang diberikan kepadanya pastilah yang terbaik. Dia pun paham aturan main,
bahwa soal penabalan nama adalah hak
prerogatif ayahnya.
SANTRI
Masa kecil Ance Selian banyak
dihabiskan di kampung kelahirannya di Gunung Tua, yang kini menjadi ibukota Kabupaten
Padang Lawas (Palas) sebagai pemekaran dari Tapanuli Selatan (Tapsel).
Pendidikannya full terkonsentrasi dengan sentuhan agama.
Ya, dia santri tulen, karena dari tingkat Sekolah Dasar hingga Aliyah, berada
di pondok pesantren. Sedangkan gelar sarjana dia peroleh dari Fakultas Dakwah
IAIN Sumut.
Ance Selian adalah santri Pondok
Pesantren Al Mukhtariah di Sungai Dua Portibi.Pondok yang telah banyak
melahirkan ulama dan tokoh agama Islam
disegani di negeri ini.
Namun, dari pondok pesantren ini
dia hanya memperoleh ijazah swasta.
Ketentuan yang berlaku saat itu, siswa atau santri di sekolah swasta harus mengikuti ujian
persamaan di sekolah negeri.
Setiap jenjang pendidikan
seperti SMP dan Aliyah/SMA harus mengikuti ujian persamaan di sekolah
negeri. Maka kendati merupakan santri
pesantren, namun ijazah yang dimiliki
tetap adalah ijazah negeri.
Dasar itu pula yang menyebabkan
dalam daftar riwayat hidup Ance Selian, tak tercatat pendidikan di pesantren. Ijazah
yang dia miliki ada dari sekolah negeri.
Dalam daftar riwayat hidupnya,
Ance Selian tercatat sebagai lulusan SDN 04 Gunung Tua tamat tahun 1976 dan
alumni SMPN 02 Gunung Tua tamat tahun
1979.Dia juga lulusan MAN Padang Sidimpuan tahun 1987, dan lulus dari IAIN Sumut
tahun 1994.
MASA KULIAH
Saat hijrah ke kota Medan tahun
1987, misi utama Ance Selian adalah merantau dan melanjutkan pendidikan. Jadi
antara keduanya dia jalani dengan
kreatif dan penuh inovasi. Antara melanjutkan pendidikan dan mempertahankan
hidup.
Dari awal dia punya tekad dan cita-cita harus punya
pendidikan. Dia percaya pendidikan
itulah jalan mudah untuk hidup. Jika
ingin merubah kehidupan ke arah lebih baik, tak ada cara kecuali memiliki
pendidikan yang tinggi.
Guna mewujudkan impian itu,
langkah pertama yang dilakukan Ance Selian adalah menjumpai rumah kerabat yang tinggal di kota Medan. Dia
memang punya famili di Medan yakni
Jalaluddin Batubara, yang saat itu
Kakandepag di kota Binjai.
Tapi dia juga ingat punya seorang kawan akrab yang sudah lebih dahulu
merantau ke Medan, yakni Syamsul Arfan (alm). Jadi sejak mendaftar
kuliah hingga pengumuman lulus testing
di IAIN Sumut, Ance Selian menumpang di rumah famili.
Selanjutnya setelah diterima
menjadi mahasiswa di IAIN Sumut, dia mulai hidup mandiri. Menumpang di tempat
kost kawan akrabnya itu, sambil mencari tempat kost baru, yang sesuai dengan
isi kantong. Pokoknya ada kamar, bisa tidur nyenyak. Soal makan dan urusan
lain, akan difikirkan kemudian.
Menamatkan kuliah di IAIN Sumut
bagi Ance Selian, merupakan puncak
perjuangan yang melelahkan. Karena,
untuk meraih gelar sarjana itu, dia terpaksa banting setir. Istilah orang
Padang Bolak, dia menyelesaikan kuliahnya dengan Marudan Marlas Ni Ari (menempuh lebatnya hujan dan menerobos
teriknya mentari).
Bayangkan, demi dapat kuliah dan
hidup layak sebagai mahasiswa, dia rela mengerjakan apa saja. Dia tidak
memilah-milah apa yang akan dikerjakan. Maka dia pun sempat ikut menjadi pengangkut sampah di
Dinas Kebersihan Kota Medan. Bahkan pernah menjadi sopir serap untuk taksi, milik kawannya.
Usai sholat subuh dia sudah
bergegas membawa becak sampah, mengangkut sampah di sejumlah ruas jalan di kota
Medan. Selanjutnya bergegas ke tempat
kost, mandi dan berangkat kuliah.
Dari tempat kostnya di Kampung
Durian Medan, berjalan kaki ke kampus IAIN di Jalan Sutomo Medan. Dia mahasiswa
yang rajin, sekaligus juga pekerja keras.
Pulang kuliah, dia nyambi lagi
menjadi sopir taksi hingga waktu magrib. Begitulah dialakoni selama beberapa
tahun, hingga akhirnya dapat menamatkan kuliahnya di IAIN Sumut.
Karena keseriusannya sebagai pengangkut sampah di
sejumlah ruas jalan di kota Medan, Ance Selian pun tercatat sebagai tenaga honorer hingga akhirnya di angkat
menjadi Pegawai di Pemko Medan. Malah dia sudah sempat diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Pemko Medan, namun akhirnya sekitar tahun 2012 dia tinggalkan karena memilih sebagai
wiraswasta.
Dia tahu gaji PNS saat itu sangat
lah kecil, sedangkan keluarga yang harus dia bantu sangat banyak. Jadi perlu
biaya yang banyak juga. Maka, dia memutuskan meningggalkan PNS dan menjadi
wiraswasta.
Ketika menjadi mahasiswa di IAIN Sumut, Ance Selian juga
aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Dia dikenal sebagai aktivis
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dia mengaku bangga menjadi kader
PMII dan hingga kini tetap berkifrah sebagai aktivis di Ikatan Keluarga Alumni
PMII (IKA-PMII).
Sebagai orang pergerakan dia
menjadi aset berharga bagi Nadhatul Ulama (NU) Sumut, yang dalam berbagai
kegiatan dia selalu ikut aktif. Bahkan ketika NU membentuk PKB, Ance Selian pun
diamanahkan ummat untuk ikut mengurusi rumah besar kaum Nahdliyin itu.
Ance Selian terpilih pertama kali
pada Muswil IV menjadi Ketua DPW PKB Sumut untuk priode kepengurusan 2012-2016.
Kemudian pengangkatan kembali untuk
priode 2016-2021. Priode ini tidak berdasarkan hasil Muswil, tapi berdasarkan
pengangkatan dan penetapan DPP PKB, atas penilaian dan keseriusan kinerja
priode berjalan.
Dibawah kepemimpinan Ance Selian
dengan Sekretaris Jansen Harahap, PKB
Sumut berkembang pesat menjadi salah satu partai yang mulai diperhitungkan. Dia berhasil menempatkan kader-kadernya di
DPRD Kabupaten/Kota, DPR RI dan kini mendudukkan tiga kadernya di DPRD Sumut.
Sebagai partai yang sudah
menyatakan dirinya menjadi partai terbuka, kini PKB tidak hanya milik kaum nahdliyin atau ummat
Islam. Warga negara dari agama lain, pun kini
banyak yang menjadi kader partai yang dideklarasikan guru bangsa
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
MEMBERI MANFAAT
Saat perhelatan Pilgubsu 2018-2023
menghangat, nama Ance Selian muncul ke permukaan. Pria kurus berkumis tipis
yang murah senyum ini, dibicarakan banyak kalangan. Walau hanya bermodalkan 3
suara di DPRD Sumut, PKB yang dipimpinnya
menjadi incaran partai-partai lain untuk diajak berkoalesi mengusung
Calon Gubsu.
Suami dari Notaris Helma Ariyanti SH,SpN dan ayah dari
Rizki Ananda dan Rifki Ananda ini, digandeng Calon Gubsu JR Saragih menjadi Calon Wagubsu untuk
Pilgubsu 2018.
Pasangan JR Saragih - Ance
Selian, satu-satunya pasangan
Cagubsu/Cawagubsu yang full orang asli Sumut dan memiliki KTP Sumut. Pasangan calon
lainnya, adalah orang-orang Jakarta yang
memiliki KTP DKI Jakarta.
Tentang pencalonannya sebagai Wagubsu, apakah pernah
menjadi cita-cita sebelumnya ? Ternyata, jawabannya ya. Maksudnya, Ance Selian bercita-cita
menjadi orang yang memiliki kekuasaan dan kewenangan membanttu mengatasi
masalah orang lain.
Lewat kekuasaan dan kewenangan,dia
yakin akan dapat membantu orang lain dengan mudah. Jika ada kewenangan, maka
masalah dapat diatasi dengan mudah. Tanpa kekuasaan dan kewenangan, seseorang
akan sulit membantu mengatasi masalah orang lain.
Maka sejak lama dia mengaku
sering berandai-andai.Apalagi sebagai orang yang banyak berada dilapangan dan
biasa hidup susah, dia sering berandai-andai. Andaikan saya presiden, masalah
ini dan itu akan saya selesaikan. Andaikan saya punya kewenangan, maka
kesulitan yang dihadapi rakyat ini akan saya tuntaskan. Inilah andai-andai yang
berkecamuk dipikiran seorang Ance Selian, sejak lama.
Karenanya, jika Allah Swt
mengabulkan harapan rakyat Sumut menjadikannya sebagai Wagubsu, dia yakin akan
bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Utara.
Dia melihat Provinsi Sumatera
Utara adalah bumi yang dirahmati oleh Allah Swt. Maka menurut dia,membangun
Sumut tidaklah begitu sulit. Asalkan semua pihak konsisten menjalankan hak dan
kewajibannya masing-masing,semua masalah akan menjadi mudah. Jika konsistensi
ini dapat dirawat, maka dia yakin pembangunan akan berjalan dengan baik dan
membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
Menurut Ance Selian, yang membuat
rusak selama ini adalah, adanya ketidak konsistenan menjalankan hak dan
kewajiban masing-masing. Misalnya, kewajiban pejabat adalah melayani
masyarakat, tapi malah merasa berhak dilayani masyarakat. Ini yang membuat
rusak tatanan pemerintahan itu.
PNS misalnya, kewajibannya
menjalankan tugas di kantor dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, tapi berubah
menjadi seolah menjadi haknya untuk datang dan pulang sesuai kehendaknya
sendiri.
Pria yang hobi membaca ini,
memiliki motto hidup yang sangat bersahaja. Dia selalu memegang prinsip, bahwa
hidup harus memberi arti. Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat
untuk orang lain.
Prinsip ini pula yang membuatnya
selalu cepat merespon keluhan dari siapa saja, terutama keluarga, kerabat dan
sahabat. Dia dikenal suka membantu, loyal dan royal. Gaya komunikasinya enak,
cair dan dinamis. Dia mudah beradaftasi dan memiliki pergaulan yang luas dengan
berbagai lini kehidupan dan profesi.
Kini dengan dukungan tiga Parpol
yakni Partai Demokrat,PKPI dan PKB, Ance Selian menjadi calon Wagubsu
mendampingi calon Gubsu JR Saragih.
Pasangan Cagubsu/Cawagubsu ini
dinilai sebagai sangat ideal, karena perpaduan antara militer yang disiplin dan
santri yang santun.
Banyak harapan yang ditimpakan
kepada dua anak muda enerjik berjiwa dinamis ini, untuk membawa semangat baru
menggapai kemakmuran. Ya, semangat baru Sumatera Utara.(Mayjen Simanungkalit)