fashion pria
PEMERINTAH BELUM BERPIHAK
KEPADA PETANI DAN NELAYAN

Medan (Lapan Anam)

Pemerintah belum berpihak kepada petani dan nelayan, sehingga tingkat kesejahteraan petani dan nelayan belum seperti yang diharapkan. Proteksi pemerintah yang sangat rendah telah menyebabkan profesi petani dan nelayan, sebagai pihak paling merasakan dampak krisis ekonomi berkepanjangan.

Demikian terungkap dalam Buka Puasa Bersama digelar Kaukus Wartawan Peduli Petani dan Nelayan (KWPPN) dan media online www.inimedanbung.com di di Meranti Lounge Emerald Garden Hotel Medan, Senin (23/9).

Dihadiri Penasehat KWPPN Drs Ahmad Ikhyar Hasibuan, Ir Edison Sianturi dan Abdul Hakim Siagian SH Mhum, pengurus Jurnalis Muslim Club (JMC) dan wartawan unit DPRDSU, buka puasa tersebut dimaksudkan untuk menguatkan silaturrahmi antar simpul masyarakat yang punya komitmen memberdayakan kaum petani dan nelayan.

“Selain untuk mempererat tali silaturahmi , buka puasa bersama ini juga mempertegas kembali komitmen KWPPN dan IMB untuk tetap memperjuangkan hak-hak petani dan nelayan di daerah ini ,” kata ketiga anggota dewan tersebut.

Dikatakan, nasip petani dan nelayan masih selalu memprihatinkan. Mereka seperti dibiarkan pemerintah berjuang sendiri. “Selain sulit mendapatkan pupuk, pemerintah juga tidak memberi jalan keluar untuk memasarkan hasil panen. Belum lagi, adanya bibit unggul yang hasilnya justru merugikan petani,” kata salah seorang penasehat KWPPN Edison Sianturi.

Sedangkan Hakim Siagian menilai, saat ini hak petani dan nelayan semakin dipinggirkan, padahal potensi daerah ini untuk sektor pertanian dan kelautan sudah tidak diragukan lagi. Begitu juga perhatian pemerintah kepada para peternak di daerah ini amat minim. “Peternak saat ini amat membutuhkan pakan dan bibit unggul agar ternak yang dihasilkan betul-betul berkualitas,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua KWPPN Mayjen Simanungkalit menyatakan, media online www.inimedanbung.com hadir di ranah publik untuk menampung aspirasi kaum marginal di daerah ini . Termasuk petani dan nelayan yang selama ini dirasa masih belum mendapat perhatian maksimal bagi pemerintah setempat.

Media Online imb.Com sengaja diluncurkan sebagai media yang peduli dan selalu berupaya menyuarakan kepentingan dan aspirasi kaum marjinal, khususnya petani dan nelayan di Sumatera Utara. (ms)